Tuesday, April 17, 2012

me v.s BARIUM SULFAT

Diagnosa apendiks ku kenapa-napa, ternyata bukan menjadi satu-satunya hal yang membuat ku berkeringat dingin karenanya. Oh God.. Keluhku, Tak membuatku berhenti jauh berfikir akan apendiks ku ini. Setelah selang sehari diagnosa dokter, aku ternyata harus di rontgen untuk mengetahui kondisi apendiks ku itu. Aku fikir kalo dokter bilang rontgen, ya tinggal rontgen aja. Kecil Amat Proyek, kataku. 
Nah....ternyata eh ternyata muncullah nama tuh Barium Sulfat...Inget Praktikum Kimia. 

Eitssss...walaupun sifat nya basa dan gak ada rasanya (katanya), ternyata aku yang dihadapkan dengan 2 ons Barium Sulfat (yang cuma bisa ditambah 2 gelas air untuk melarutkan), cuma bisa panas dingin meminumnya. Sensasinya itu lohhhh. Pas diminum. Langsung Ces Plenggg gitu rasanya. Pengen dimuntahin, inget sama harganya yang 130 rebu. Pengen dimuntahin, eh malah inget besok pasti kudu minum lagi yang kaya beginian. Alhasil. Gleg...gleg..kontan ku minum semua.

Semua ini benar-benar membuatku berfikir untuk gak lagi-lagi deh untuk sakit dan gak lagi-lagi deh untuk telat makan. Pokonya, kalo bandel lagi, harus inget rasanya 2 ons Barium Sulfat yang harus diminum sekaligus. Harus inget rasanya yang seperti makan kapur tulis dengan skala banyak. Harus inget sama rasanya yang teramat sangat gak karuan. Harus inget betapa susahnya menghabiskan 2 gelas Barium Sulfat dalam sekaligus. Dannnnn....harus inget tuh sama enek nya minum tuh obat. Hufh...enough...

 Besok tinggal rontgen, I'll be Okay...hanya hal itu yang bisa ku katakan saat ini untuk diriku sendiri. semangat Aisyah,,,mungkin, hal ini adalah cara yang Allah kasih untukmu agar bisa beristirahat sejenak dari rutinitas. Fighting! 


Aisyah Noor Rafi'ah 
17-04-12

No comments:

Post a Comment